Senin, 21 Maret 2011

Adult Diapers (Popok Dewasa)

Babyland Adult diaper adalah popok kain yang terbuat dari kain khusus sehingga bisa dicuci dan dipakai lagi. Lapisan dalamnya terbuat dari kain fleece yang sangat lembut yang menyerap air dengan cepat tapi permukaannya tetap kering.
Lapisan luarnya terbuat dari kain tahan bocor. Dilengkapi dengan kancing yang bisa disesuaikan untuk ukuran S, M dan L. Dapat digunakan dari 60kg – 90kg.
1. Lapisan Luarnya adalah waterproof PUL : membuat adult diaper tahan bocor
2. Inner: lapisan dalamnya terbuat dari kain fleece yang mampu menyerap cairan dengan cepat tetapi permukaannya tetap kering. Permukaannya sangat lembut, sehingga sangat nyaman di kulit.
3. Insert : microfiber 5 layer. Sangat bagus menyerap cairan.




Desainnya PULL UP pants sehingga bisa dipakai dengan mudah oleh orang tua dan orang sakit.
Harga : Rp. 185.000,-/pcs
Warna tersedia Merah, biru, hijau

BabyLand Cloth Diapers (popok pakai ulang)

Disposable Diapers atau popok sekali pakai? Seperti Pa***rs, Ma**Po*o, dllBerapa banyak uang yang sudah anda habiskan untuk membelinya?
anggap 1 hari mengunakan 4 popok sekali pakai,
1 minggu 4x7hari= 28 popok,1 bulan 30x4=120 popok,(120 popok x Rp.2000 = Rp.240.000,-1 Tahun bisa menghabiskan : Rp.240.000,- x 12 bulan = Rp. 2.880.000,-
wow lumayan juga ya untuk popok sekali pakai bisa menghabiskan Rp. 2.880.000,-Ditambah dengan berapa limbah yang dihasilkan dengan menggunakan popok sekali pakai......
Nah sekarang sudah ada Cloth Diaper, popok yang bisa di pakai ulang setelah di cuci dahulu tentunya......

Cloth Diapers adalah popok yang terdiri dari pants yang didalamnya dimasuki insert. Pants menggunakan bahan luar yang anti bocor namun breathable dan bahan dalam (inner) yang bersifat kuat menyerap air tanpa ikut basah, sehingga kulit bayi tetap nyaman. Insert terbuat dari bahan yang memiliki daya serap tinggi sehingga mampu menampung air lebih banyak.
Kelebihan produk ini dibandingkan popok sekali pakai adalah lebih ramah lingkungan dan lebih hemat karena all size, bisa dipakai sampai umur 2 tahun atau anak sampe berat 15kg dan dengan perawatan yang baik bisa dipakai kembali oleh adik-adiknya.

berikut macam macam cloth diaper dan mereknya :

Baby Land Cloth Diaper

Berikut Deskripsi BabyLand Cloth Diaper:• All Size, 1 ukuran bisa dipakai dari Bayi baru lahir sampai sekitar 15 kg (2 tahun)
• Memiliki bahan luar anti air. Outer dari Breathable PUL sehingga kulit bayi tetap bisa memperoleh udara.• Inner Fleece yang langsung bersentuhan dengan kulit mampu menyerap air dengan cepat dan menjaga kulit bayi tetap kering.
• Insert dari Microfiber untuk ekstra serap dan cepat kering
Berikut gambar produknya :












































































* 1 clotch diaper babyland + 1 insert Microfiber = Rp. 75.000,-
tersedia discount menarik bagi reseller atau pembelian diatas 6 pcs


Harganya MAHAL??
Kalau untuk satuan bisa dibilang IYA, akan tetapi kalau dihitung investasi, maka tentunya terhitung MURAH. Memang cukup berat di awal tapi secara total tentunya menjadi lebih hemat.
Jika anda biasa menggunakan popok sekali pakai, silakan dihitung berapa pengeluaran anda dalam sebulan. Setidaknya menggunakan 4 buah disposable diapers sehari, kalau harga satu buahnya 2.000 rupiah saja, maka satu tahun (365 hari) bisa menghabiskan biaya hampir 3 juta dan ini untuk beberapa keluarga bisa lebih banyak lagi…
Bandingkan dengan penggunaan popok ini, berapa biaya yang bisa anda hemat, belum lagi kalau dipertimbangkan bahwa popok ini bisa diwariskan ke adik-adiknya…

Cara Pemakaian:
Pencucian pertama kali akan melunturkan lapisan akhir (finishing) pada kain yang menyebabkan bahan kurang menyerap dan kaku, disarankan untuk mencucinya sebanyak 3 kali sebelum dipakai, tidak disarankan menggunakan pemutih, pelembut ataupun pewangi karena pemutih bisa menyebabkan iritasi kulit adapun pelembut dan pewangi bisa mengakibatkan timbulnya lapisan lilin yang mengurangi kemampuan serap bahan. Jangan diseterika.

Minggu, 13 Maret 2011

SEKILAS TENTANG JELAWAT

Ikan Jelawat (Leptobarbus hoeveni) adalah ikan asli Indonesia terdapat dibeberapa sungai di Sumatra dan Kalimantan. Meskipun pemeliharaan ikan jelawat sudah lama dilakukan namun pasokan benih sepenuhnya masih mengandalkan hasil penangkapan dari perairan umum yang dilakukan pada musim hujan. Melihat aspek kebutuhan benih yang masih mengandalkan alam maka penguasaan teknologi pembenihan jenis ikan ini merupakan upaya yang pelu diaktifkan.

Ikan jelawat tidak setenar ikan mas dan nila. Ini wajar, karena ikan ini tidak ditemukan di setiap daerah, atau hanya di daerah asalnya, yaitu Sumatra, terutama Jambi dan daerah sekitarnya, serta Kalimantan. Budidaya ikan jelawat perlu dikembangkan. Karena ikan yang bernama latin Leptobarbus hoevenii ini juga tetap dicari orang, terutama orang-orang yang pernah merasakan dagingnya.

Namun, ikan jelawat sangat popuker di Malaysia sebagai ikan hias. Sementara ikan yang sudah besar digunakan sebagai ikan konsumsi. Ikan ini bersifat omnivore yang cenderung herbivore. Untuk budidaya ikan jelawat, pakannya dapat berupa pelet dan sedikit sayuran seperti selada air atau bayam.

Sekilas tentang budidaya ikan jelawat:

Penyuntikan pada induk betina dilakukan dua kali, yaitu 0,3 ml/kg dan 0,6 ml/kg dengan interval waktu sekitar 7 jam. Telur yang dihasilkan cukup banyak, dapat mencapai 100.000 butir untuk setiap induk seberat 1,5 kg. Aduk merata telur dan sperma dengan menggunakan bulu ayam atau kuas halus. Agar semua telur dapat terbuahi dengan sperma, sebaiknya perbandingan jantan dan betina 3 : 2. Selanjutnya, cuci telur tersebut dengan air bersih. Telur yang sudah bersih siap untuk ditetaskan.

Penetasan telur dilakukan dalam wadah penetasan berbentuk yang corong dibuat dari kain atau bahan halus. Wadah ini diletakkan dalam bak penetasan. Air akan dialirkan dari tetas corong selama telur ditetaskan. Telur yang mengumpul sulit atau tidak akan menetas. Penggantian air dapat dilakukan dengan cara penyifonan secara hati-hati. jumlah air yang diganti cukup setengahnya saja. Pembesaran jelawat dapat dilakukan dalam kolam setelah berumur 30 hari.

Metode dan Cara Pembenihan Ikan Jelawat :

Pematangan Gonad

* Induk dipelihara dalam kolam khusus berukuran 500-700 m2 penebaran 0,1-0,25 kg/m2
* Selama pemeliharaan, induk ikan dibi pakan pelet dengan kandungan protein 25-28%
* Pakan diberikan sebanyak 3 % dari berat badan dengan frekwensi 2-3 per hari
* Selain pelet diberikan juga pakan berupa hijauan seperti daun singkong secukupnya
* Lama pemeliharaan induk lebih kurang 8 bulan
* Induk yang siap pijah diperoleh dengan cara seleksi

Pemijahan

Pemijahan jelawat dapat dilakukan scara alami dan buatan. Dalam paket teknologi ini dilakukan pemijahan buatan.

* Induk terseleksi perlu diberok selama satu hari
* Penyuntikan hormon HCG dan kelenjar hipofisa terhadap induk betina dilakukan 2 kali
* Penyuntikan I (PI) : 1 dosis kelenjar hipofisa ditambah 200 IU HCG per induk betina
* Penyuntikan II (PII) : 2 dosis kelenjar hipofisa ditambah 300 IU per induk betina
* Selang waktu antara PI dan PII, 5-6 jam
* Ovulasi terjadi antara 10-1 jam dari PI
* Telur dan sperma dikeluarkan dengan cara diurut
* Pembuahan telur dilakukan dengan mencampurkan sperma dan telur di baskom plastik
* Jika telur telah mengembang siap untuk disimpan dalam wadah penetasan

Penetasan

* Padat tebar 400-500 butir telur per liter
* Selama penetasan air harus dijaga kialitasnya (O2 4-8 ppm; pH 7,0-8,0; T:25-28 derajat C)
* Pada suhu air 25-28 derajat C telur akan menetas 18-4 jam setekah pembuahan

Pemeliharaan Larva

* Larva dipelihara langsung ditempat penetasan telur
* Cangkang dan telur yang tidak menetas dibersihkan secara penyiponan
* Hari ke 3 larva diberikan pakan Naupil Artemia (yang baru menetas) secukupnya
* Pemberian pakan 3 kali sehari (pagi, siang ,sore)
* Hari ke 7 setelah menetas benih ikan siap untuk didederkan di kolam

Pendederan

* Persiapan kolam meliputi pengeringan 2-3 hari, perbaikan pematang, pembuatan saluran tengah (kamalir) dan pemupukan dengan pupuk kandung sebanyak 500-700 gr per m2. Kolam diisi air sampai ketinggian 80-100 cm. Pada saluran pemasukan dipasang saringan berupa hapa halus untuk menghindari masuknya ikan liar
* Benih ditebarkan 3 hari setelah pengisian air kolam dengan padat penebaran 100-150 ekor/m2
* Benih ikan diberi pakan berupa tepung hancuran pelet dengan dosis 10-20 % per hari yang mengandung lebih kurang 25% protein
* Lama pemeliharaan 2-3 minggu
* Benih yang dihasilkan ukuran 2-3 cm dan siap untuk pendederan lanjutan

Perkembangan Budidaya Jelawat di Indonesia

Sebagian orang mungkin tidak mengenal ikan jelawat dan memang ikan ini belum begitu popular dibandingkan ikan air tawar lainnya. Padahal ikan ini memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan merupakan ikan asli di wilayah perairan Indonesia utamanya di daerah Sumatera dan Kalimantan. Harga ikan jelawat ditingkat pembudidaya cukup tinggi. Sekilogram ikan jelawat konsumsi berdasarkan laporan statistic perikanan budidaya berkisar 25.000 – 35.000.

Ikan jelawat pada dasarnya memiliki rasa yang enak dan gurih seperti halnya ikan air tawar lainnya ( gurame, nila, lele )namun sebagian orang tidak menyukai ikan ini karena memiliki duri yang sangat banyak. Kabar terbaru ada beberapa pengusaha yang dapat menjual ikan jelawat tanpa duri dengan teknik cabut duri sehingga ikan jelawat dapat dinikmati tanpa khawatir terhadap durinya.

Kandungan ikan jelawat seperti pada umumnya ikan air tawar memiliki kandungan protein dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Proteinnya memiliki komposisi asama amino yang cukup lengkap dan mudah dicerna. Oleh karenanya ikan termasuk jelawat merupakan pilihan tepat untuk diet.

Ikan jelawat selain dapat dijadikan ikan konsumsi juga dapat dijadikan ikan hias. Negara Malaysia menjadikan ikan jelawat sebagai ikan hias dan sangat popular di sana. Ikan ini bersifat omnivore namun memiliki kecenderungan herbivore karena itu ikan ini dapat diberikan pakan berupa sayuran dalam campuran pakan pellet.

Budidaya ikan jelawat perlu dikembangkan karena prospeknya yang baik. Pembudidayaan ikan jelawat pada dasarnya sudah berkembang di wilayah Indonesia namun karena terkendala benih yang masih mengandalkan benih alam, perkembangan budidayanya masih terbatas pada beberapa wilayah saja. Daerah yang telah mengembangkan budidaya ikan jelawat antara lain provinsi Jambi, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.

Sebagian besar budidaya jelawat dilakukan dalam wadah karamba yang diletakkan di tepian sungai. Pembudidayaan ikan jelawat dipinggiran sungai karena habitat ikan jelawat yang berada di sungai-sungai besar Indonesia. Walaupun beberapa daerah mengembangkan budidaya ikan jelawat dalam wadah karamba, adapula yang membudidayakan ikan jelawat dalam kolam.

Produksi ikan jelawat hasil budidaya cukup menggembirakan. Berdasarkan buku statistic perikanan budidaya Indonesia yang dipublikasikan oleh Ditjen Perikanan Budidaya, pada tahun 2005 produksi ikan jelawat mencapai 1.569 ton, tahun 2006 naik menjadi 2.608 ton lalu tahun 2007 sebesar 3.360 ton. Sempat turun sedikit produksinya pada tahun 2008 sebesar 3.287 ton kemudian naik lagi produksinya pada tahun 2009 menjadi 4.812 ton. Perkmbangan produksi ikan jelawat secara nasional yang cukup baik adalah provinsi Riau. Sebagian besar produksi ikan jelawat nasional hasil budidaya berasal dari provinsi ini. Pada tahun 2009 saja produksi ikan jelawat provinsi Riau sebesar 3.628 ton dari total produksi nasional yang sebesar 4.812 ton.

Secara morfologi ikan jelawat memiliki bentuk tubuh memanjang dan bulat. Bentuk kepalanya agar mendatar disebelah bagian atasnya dengan bentuk mulut berukuran sedang. Punggungg ikan ini memiliki ciri warna perak kehijauan dan bagian perutnya berwarna putih keperakan. Sirip dada dan perutnya memiliki warna merah dan terdapat dua pasang sungut.

Perbedaan ikan jelawat jantan dan betina dapat mudah dilihat ketika ikan matang gonad adalah sebagai berikut :

1. Induk betina yang matang gonad bercirikan:

* perut agak gendut;
* Belakang sirip dada halus;
* gerakan lamban dan
* antara sirip dada kiri dan kanan lembek dan agak melengkung
* lubang kelamin kemerahan.

2. Sedangkan tanda induk jantan :

* Perut langsing.
* Sirip dada terasa lebih kasar bila diraba
* gerakan lincah,
* lubang kelamin kemerahan, bila dipijit ke arah lubang kelamin, keluar cairan berwarna putih.

Ikan jelawat yang memiliki nama ilmiah Leptobarbus hoeveni ini teknik budidayanya sangat mudah. Pembesaran ikan jelawat dilakukan di kolam tanah dilakukan dengan cara :

Kolam dengan ukuran 500 m2 ditebarkan 6 – 8 karung pupuk kandang dapat berupa kotoran ayam atau kotoran burung puyuh setelah itu isi air setinggi 40 – 60 cm dan diamkan selama 5 hari. Setalah lima hari masukan 10.000 ekor benih ke dalam kolam pembesaran tersebut. Kemudian beri pakan 3 persen setiap hari, 3 kg di awal pemeliharaan dan bertambah terus sesuai dengan berat ikan. Perlu diperhatikan bahwa air harus dialirkan secara kontinyu. Setelah dua bulan ikan jelawat tersebut dapat dipanen. Sebuah kolam dapat menghasilkan ikan konsumsi ukuran 8 ekor per kilogramnya setelah pemeliharaan tersebut.

Sumber : Ditjen Perikanan Budidaya